SAMPANG, koranmadura.com – Rencana Pembangunan Stadion Olahraga dan Lapangan Sepak Bola di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mendapat angin segar setelah sebagian tanah milik warga yang jadi titik lokasi pembangunan sudah dilakukan pembebasan lahan sekaligus ganti rugi.
Ketua Tim Pengadaan Lokasi Stadion Haris Suhartono menyampaikan, saat ini pembebasan lahan masih seluas 4,3 hektare atau sekitar 40 persen lahan. Sedangkan keperluan pembangunan stadion sendiri dibutuhkan total 11 hektare dengan anggaran senilai Rp 14,7 Miliar pada Tahun Anggaran 2019 dan akan dilanjutkan sisanya pada Tahun 2020.
“Berdasarkan rencana pembangunan dari Disporabudpar yaitu ada sebanyak 95 bidang tanah nanti yang akan dibebaskan, tapi untuk sementara ini akan dibebaskan sebanyak 33 bidang,” ujar Haris Suhartono yang juga Kepala BPN Kabupaten setempat.
Haris, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa proses pembebasan lahan stadion sepakbola itu sangat panjang. “Mulai dari pengajuan beberapa lokasi ke Pemprov Jawa Timur kemudian penetapan nilai dan dilakukan appresel serta penentuan harga,” tambahnya.
Bupati Sampang, Slamet Junaidi mengaku postur APBD Sampang diakuinya kecil, sehingga anggaran proses pembebasan lahan untuk rencana pembangunan stadion tidak dianggarkan secara total.
“Tahun depan kita akan melunasi sisa lahan yang belum dibebaskan dan setelah diatas 50 persen, kemudian kami akan ajukan anggaran pembangunan Stadion kepada Pemerintah Pusat. Tapi sebelumnya kami sudah berkomunikasi terkait hal ini kepada Kemenpora,” ucapnya. (Muhlis/SOE/DIK)