SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah petambak garam dari Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, kembali mengadu kepada DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 14 Oktober 2019.
Kedatangan mereka ditemui unsur tiga orang pimpinan dan Ketua Komisi II di ruang Badan Musyawarah DPRD Sumenep.
Mereka mengadukan beberapa hal terkait persoalan garam yang dihadapi para petambak. “Tujuan kedatangan kami menemui pimpinan dewan hari ini untuk minta dukungan berkenaan dengan sejumlah persoalan garam,” ujar salah seorang perwakilan petambak, Ubaid.
Menurutnya, harga garam musim ini tidak berpihak kepada para petambak. Padahal di sisi lain, kualitas dan kuantitas garam hasil produksi petambak sangat bagus.
Dia mengungkapkan, saat ini harga garam di tingkat perusahaan lokal untuk KW 1 ialah Rp 450. Sedangkan KW 2 Rp 300 dan KW 3 Rp 250. “Bisa dikatakan, dalam dua tahun terkahir harga garam musim ini merupakan titik terendah,” tambahnya.
Selain harganya yang murah, menurut dia serapan garam rakyat tidak maksimal. Pasalnya perusahaan membatasi pasokan garam rakyat. Sehingga stok garam di tingkat petambak masih melimpah.
“Kalau PT Garam sendiri sekarang sudah melakukan penyerapan. Tahap pertama sebanyak 3.300 ton. Harganya Rp 700 per kilo gram,” ungkapnya.
Selebihnya Ubaid menyampaikan, respons DPRD Sumenep terhadap aspirasi yang disampaikan pihaknya cukup baik. Menurut dia, wakil rakyat siap memberikan pendampingan. FATHOL ALIF/ROS/VEM