KORANMADURA.com – Salah satu buronan paling dicari di Prancis telah ditangkap di Skotlandia, delapan tahun setelah dia menghilang tanpa jejak menyusul pembunuhan istrinya dan empat anak-anaknya.
Perintah penangkapan internasional telah dikeluarkan untuk Xavier Dupont de Ligonnes atas kasus-kasus pembunuhan mengerikan pada tahun 2011 yang telah menggemparkan Prancis itu.
Menurut dua sumber Prancis yang memahami penyelidikan kasus ini seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019), buronan tersebut dicegat di bandara Glasgow, Skotlandia pada Jumat (11/10) waktu setempat setelah pesawatnya tiba dari Paris, Prancis.
Sumber-sumber mengonfirmasi bahwa pemeriksaan sidik jari dipastikan sesuai, namun analisis DNA tengah dilakukan untuk benar-benar memastikan bahwa pria itu memang Dupont de Ligonnes.
Sumber lainnya mengatakan, buronan tersebut kedapatan menggunakan sebuah paspor Prancis curian. Selama pelariannya, dia kemungkinan telah menghabiskan sebagian waktunya di Inggris.
Pria berumur 58 tahun itu diduga menembak mati keluarganya dan menguburkan mereka di bawah teras rumah elegan mereka di kota Nantes, Prancis barat. Jasad sang istri dan keempat anaknya ditemukan tiga pekan setelah pembunuhan brutal tersebut.
Jaksa-jaksa penuntut umum Prancis mengatakan, dia membunuh kelima korbannya dalam “eksekusi metodis”, menembak mereka masing-masing dua kali di kepala dari jarak dekat, dengan senjata yang dilengkapi peredam. Belum diketahui motif pembunuhan brutal itu.
Dia diyakini telah menutupi jasad-jasad keluarganya dengan kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), dan membungkusnya dengan selimut, sebelum mengubur mereka di bawah beton.
Menurut surat kabar Prancis, Liberation yang mengutip sumber-sumber kepolisian, Dupont de Ligonnes telah menjalani operasi plastik untuk mengubah penampilannya.
Selama bertahun-tahun ini, publik Prancis diliputi pertanyaan mengenai bagaimana Dupont de Ligonnes menghilang tanpa jejak. Bahkan sejumlah orang menyebut bahwa dia mungkin telah bunuh diri. (detik.com/VEM)