SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumemep, Madura, Jawa Timur, menyajikan sebanyak 750 porsi Kaldu Kokot dalam kegiatan Sumenep Heritage Culinary Festival 2019, Minggu, 13 Oktober 2019.
Penyajian Kaldu Kokot Khas Sumenep sebanyak 750 porsi itu dinilai sebagai rekor dunia oleh Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid) sebagai Rekor Sajian 750 Kaldu Kokot Khas Sumenep.
Setidaknya ada tiga piagam yang diberikan dalam kesempatan tersebut. Masing-masing kepada Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, selaku Pemrakarsa; Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim, sebagai Inisiator; dan Kepala Dispertahorbun, sebagai Penyelenggara.
Sebanyal 750 porsi Kaldu Kokot yang disajikan itu bukan tanpa arti. Angka itu menandakan usia Kabupaten Sumenep yang telah mencapai 750 tahun.
“Festival kuliner ini digelar dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-750 Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.
Kaldu Kokot menjadi pilihan untuk dipromosikan sebagai wisata kuliner andalan Sumenep karena makanan tersebut memang merupakan salah satu sajian khas yang ada di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Kaldu Kokot sendiri adalah makanan yang terbuat dari campuran sup kacang hijau, daging, kikil sapi, dengan bumbu yang terdiri dari merica, bawang putih, jahe, dan beberapa rempah lainnya. Biasanya makanan ini disajikan dengan lontong dan irisan jeruk nipis.
Di Sumenep makanan ini mudah ditemukan. Sebab tak sedikit rumah-rumah makan yang menjadikan Kaldu Kokot sebagai menu andalan. Harganya pun cukup terjangkau.
“Kegiatan seerti ini bagian dari upaya Pemkab Sumenep untuk mempopulerkan kuliner khas Sumenep agar menjadi wisata andalan. Kami optimis membawa dampak positif, baik dalam mendongkrak kunjungan wisatawan maupun perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto bersyukur karena kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Dia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang ikut terlibat.
“Semoga dengan adanya even-even seperti ini selain dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Sumenep, juga menambah gairah perekonomian masyarakat,” harap Arif, sapaan Arif Firmanto, Minggu, 13 Oktober 2019. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)