SUMENEP, koranmadura.com – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan dibagi dua tahap, daratan dan kepulauan.
Sesuai jadwal, pelaksaan Pilkades serentak di daratan akan lebih awal, yaitu pada 7 November. Sedangkan di wilayah kepulauan satu minggu berikutnya, yakni pada 14 November 2019.
Terkait keamanan, sejauh ini tahapan Pilkades di wilayah kepulauan dinilai relatif lebih kondusif dari daratan. Kondisi seperti ini diharapkan tetap terjaga hingga Pilkades betul-betul tuntas dan seterusnya.
Sementara di wilayah daratan, tahapan Pilkades sempat diwarnai dinamika. Seperti beberapa waktu lalu, warga Desa Juruan Laok demonstrasi di tiga titik sekaligus; depan Kantor DPRD, Kantor DPMD dan Kantor Pemkab Sumenep.
Baca: Setelah Hampir Seharian Demonstrasi, Warga Juruan Laok Akhirnya Membubarkan Diri
“Untuk sementara di kepulauan masih landai-landai saja. Laporan dari Kapolsek yang ada di lapangan langsung, saat ini masih aman. Masih landai-landai saja,” ungkap Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Menurut dia, sejauh ini belum ada permintaan penambahan personel dari masing-masing Polsek di kepulauan untuk melakukan pengamanan, baik demonstrasi atau hal lainnya. “Mudah-mudahan aman lah, tidak terjadi hal-hal tak diinginkan,” tambahnya.
Sekadar diketahui, sebanyak 2.900 personel keamanan akan diterjunkan untuk mengamankan Pilkades seretak di Sumemep tahun ini. Ribuan personel itu akan diturunkan saat Pilkades serentak di wilayah daratan.
Sedangkan untuk Pilkades serentak di wilayah kepulauan satu minggu berikutnya, jumlahnya lebih sedikit. Yaitu 725 personel. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)