SUMENEP, koranmadura.com – Belanja tidak langsung tahun 2020 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diproyeksikan naik. Sementara belanja langsung diproyeksikan turun dari anggaran tahun 2019.
Tahun 2020 belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp 1.719.502.397.357 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 160.616.957.326 setara 10,30 persen dari tahun 2019 yang dianggarkan sebesar Rp 1.558.885.440.31.
Sedangkan belanja langsung tahun depan dianggarkan sebesar Rp 998.183.842.26. Anggaran tersebut mengalami penurunan 3,56 persen dibandingkan tahun 2019. Tanun lalu belanja langsung dianggarkan sebesar Rp 1.035.061.966.368.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi mengatakan, tahun 2020 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 2,4 triliun. Angka tersebut mengalami penyusutan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 2,5 triliun.
“Tahun depan APBD kisaran Rp 2,4 triliun, ada penurunan dibandingkan tahun lalu, karena bantuan dari APBD Provinsi belum diketahui, saat ini di Pemprov juga lagi pembahasan,” katanya kepada sejumlah media di Gedung DPRD Sumenep, Senin, 28 Oktober 2019.
Prioritas penggunaan APBD tahun 2020 tidak ada perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni diprioritaskan untuk infrastruktur. “Prioritas tetap infrastruktur,” jelasnya.
Sementara proyeksi anggaran antara kepulauan dan daratan tetap mengedepankan asa proporsional. “Angka (antara kepulauan dan daratan) tetap asas profesional, diangka sekitaran 40 untuk kepulauan dan 60 daratan,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)