BANGKALAN, koranmadura.com – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, masih belum mendapatkan sertifikat berstandar nasional. Hal itu disampaikan Kabid Pengembangan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), Yuyun Fajar Novela.
Menurutnya, salah satu kendala tidak tersertifikatnya Perpusda Bangkalan karena sarana dan prasaran yang belum memadai. “Ruang Perpusda yang dikelola oleh kami tidak begitu luas, sehingga untuk menambah buku tidak ada tempatnya lagi,” katanya, Senin, 14 Oktober 2019.
Selain itu, kata Yuyun, partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke Perpusda juga rendah. Padahal, salah satu nilai plus untuk meningkatkan kualitas Perpusda mendapat dukungan masyarakat setempat.
“Masyarakat Bangkalan jarang berkunjung ke Perpusda Bangkalan, sedangkan ramainya pengunjung sebagai indikator penilaian,” ucapnya.
Ditanya soal lokasi, pihaknya mengaku keberadaan Perpusda saat ini sudah strategis. Menurut Yuyun, idealnya Perpusda harus ada di lokasi jantung perkotaan,
“Perpusda kami sudah ada di jantung perkotaan Kabupaten Bangkalan,” katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap berusaha untuk meningkatkan kualitas Perpusda menjadi lebih baik, sehingga walaupun ruangan yang serba berkecukupan, masih bisa memiliki standar nasional.
“Kami tetap berusaha agar Perpusda ini memiliki standar nasional, tapi masih proses, menunggu waktu yang cukup lama,” tandasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)