SAMPANG, koranmadura.com – Kepolisian Resor (Polres) Sampang, Madura, Jawa Timur, merilis hasil pengamanan ratusan Senjata Tajam dan satu senpi saat pelaksaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten setempat.
Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo menyatakan, berdasarkan pengakuan mayoritas warga yang diamankan membawa sajam dikarenakan ingin melindungi diri. Namun demikian, dari hasil penelusurannya, ada indikasi rencana sabotase pada pelaksanaan Pilkades dari kelompok tertentu.
“Setelah kami identifikasi, memang mengarah rencana sabotase dari kelompok tertentu, mereka ingin menggagalkan pilkades melalui sabotase logistik seperti kotak surat suara dan lain- lain,” kata Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo, Jumat, 22 November 2019.
Dari hasil pencegahan tersebut, lanjut AKBP Didit mengatakan, telah mengamankan 10 orang terduga kepemilikan sajam. Namun pihaknya meminta waktu untuk mendalami para terduga ini terkait peran pada insiden Pilkades serentak yang sempat memanas.
“Belum ditetapkan menjadi tersangka, nanti kita akan kembali rilis untuk perkembangannya,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Pilkades serentak di Kabupaten Sampang polisi berhasil mengamankan 200 lebih senjata tajam dan 1 pistol. Meski terdapat sejumlah gesekan antar pendukung, namun dari pantauan pelaksanaan pemilihan tersebut berjalan kondusif. (MUHLIS/ROS/DIK)