SUMENEP, koranmadura.com – Dari 330 desa di lingkungan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, 100 desa di antaranya masuk kategori desa tertinggal. Jumlah tersebut berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) pada tahun 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, tak menampik adanya 100 desa tertinggal di daerahnya. “Data itu diimput oleh pendamping masing-masing desa ke Indeks Desa Membangun atau IDM itu,” lanjutnya.
Menurut dia, ada tiga indikator untuk menentukan status suatu desa, apakah mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal. Ketiga indikator itu ialah ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Lebih detil, mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep itu merinci, di tahun ini dari 330 desa di Sumenep, 100 desa masuk kategori tertinggal, 211 desa berkembang dan 19 Desa Maju.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah desa kategori tertinggal di Sumenep sudah menurun. Tahun 2018, menurut dia, jumlah desa yang berstatus tertinggal mencapai 175 desa. Bahkan ada 18 desa masuk kategori sangat tertinggal.
“Sehingga boleh kita mengklaim, ada kemajuan dari tahun sebelumnya. Jumlah desa yang masuk kategori berkembang dan maju tahun ini sudah bertambah,” jelas Ramli. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)