SAMPANG, koranmadura.com – Jembatan yang berlokasi di wilayah Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, rusak parah karena ambles. Hal itu membuat Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak terjun langsung ke lokasi pada Senin, 25 November 2019 kemarin.
Jembatan ambles itu merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Sampang dengan Kabupaten Bangkalan dan Surabaya. Sebelumnya, jalan tersebut hanya diberi pembatas dan hanya beroperasi satu jalur saja. Mirisnya lagi, untuk menahan beban muatan kendaraan yang melintas, di bagian bawah jembatan hanya diberi penyanggah bambu.
Emil Dardak saat berada di lokasi menyatakan bahwa, kondisi jembatan yang berada di jalan Nasional tersebut diakuinya rusak parah dan masuk dalam kategori darurat karena dapat membahayakan pengguna jalan kapan saja ketika sedang melintas.
“Untuk perbaikannya ini saya akan bahas, ini sudah ada tim dari Balai turun yang diutus oleh Pak Sodli dari Balai Jalan Nasional. Nantinya saya sampaikan kondisi jalannya,” katanya.
Melihat kondisi yang miris tersebut, Emil meminta pengerjaan jembatan yang berada di jalan nasional itu untuk dikerjakan serius. Namun begitu, dirinya belum bisa memastikan lama waktu pengerjaannya lantaran perencanaannya tidak hanya dilakukan dengan hanya ditambal begitu saja.
“Harus di gambar lagi, untuk perbaikannya saya masih menunggu jawabannya dari Balai Jalan Nasional,” terangnya.
Sementara, Bagian Penilik Jalan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur, Fahmi mengatakan, pihaknya kemarin melakukan penanganan sementara dengan menggunakan sesek, kemudian ditopang menggunakan batang bambu. Pihaknya tidak memungkiri kondisi kerusakan jembatan sudah dalam kondisi darurat karena bagian gelagar jembatan posisinya sudsh turun ke bawah dslan penahan bagian bawahnya kondisinya juga ambrol.
“Penanganan itu hanya untuk sementara waktu saja, karena memang perbaikan ini butuh perencanaan yang matang tidak bisa langsung kita kerjakan. Jika ingin langsung dikerjakan dengan memakai alat seadanya, nantiny bisa ambrol lagi,” tuturnya.
Meski demikian, Fahmi belum bisa memastikan kapan akan dilakukan perbaikan secara total, sebab menurutnya, untuk melakukan perbaikan, pihaknya masih harus koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang dekat dengan lokasi seperti Kecamatan, Dishun, pengairan, Polres dan pihak lainnya.
“Pengerjaannya juga harus ada koordinasi dari pihak-pihak terkait seperti perairan juga, kalau dari jembatan sama jalannya memang dari Balai Besar. Untuk sementara ini kami sudah menyurati pihak-pihak terkait seperti Polsek, Kapolres, Dishub, Kodim, dan Kecamatan setempat terkait perbaikan jembatan tersebut. Kami juga mengundang ahli jembatan dan P2JN, karena memang perbaikan ini membutuhkan perencanaan yang matang, karena khawatir jika asal garap nantinya baru selesai beberapa bulan malah ambrol lagi,” ungkapnya. (MUHLIS/ROS/DIK)