PAMEKASAN, koranmadura.com – Jumlah penderita HIV/AIDS di Pamekasan, Madura, Jawa Timur terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hingga bulan September 2019, tercatat 41 penderita yang ditemukan oleh Dinas Kesehatan setempat. Tahun 2018 tercatat hanya 33 penderita.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pamekasan, Ali Maksum menyebutkan, tahun 2018 ditemukan 33 kasus. Sementara tahun ini hingga September ditemukan 41 penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
“Memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuhnya,” jelas Ali Maksum, Rabu, 13 November 2019.
Menurut pihaknya, ada beberapa faktor penyebab terjadi HIV/AIDS, diantaranya perilaku menyimpang seperti homoseksual, gonta-ganti pasangan dan narkoba. Selain itu, faktor lain seperti jarum suntik bekas orang lain yang juga mengidap HIV/AIDS.
“AIDS adalah kondisi penyakit kronis dari infeksi virus HIV, biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh,” terangnya.
Ali, sapaan akrabnya menyatakan, penderita HIV/AIDS itu, termasuk kategori penyakit yang sulit disembuhkan. Namun untuk pencegahan bisa dilakukan dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk hanya bisa diupayakan dengan mengurangi rasa sakit.
“Terkait dengan HIV ini kan masih belum ditemukan obatnya. Jadi paling tidak mengurangi rasa sakitnya, kemudian menghindari terjadinya penularan kepada orang lain yang belum kena penyakit HIV/AIDS,” tegasnya.
Ditanyak apakah sudah ada penderita yang meninggal akibat penyakit tersebut, menurut Ali tidak ada, hanya tahun 2012 sekitar 45 penderita.
“Keselurahan mulai tahun 2012 sampai 2019 yaitu 238 penderita dan yang meninggal ada 45 orang,” jelasnya.
Ia berharap kepada masyarakat, khususnya penderita untuk membangun perilaku bersih dan sehat. “Hindarilah perilaku penyimpang seperti hubungan sesama jenis, dan sebaliknya,” harapnya. (SUDUR/SOE/VEM)