BALI, koranmadura.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersama KKKS Jabanusa melaksakan Lokakarya Media 2019, Selasa, 19 November 2019.
Acara Lokakarya periode ketiga ini digelar di Pullman Hotels, Legian, Bali dengan tema ‘Proyeksi Industri Hulu Migas dari Perspektif Media dalam Menghadapi Revoluisi Industri 4.0. Pesertanya ialah para Pemimpin Redaksi (Pemred) di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Sebelum dibuka, acara disambut dengan tarian Sejagad. Kemudian ditandai pemukulan gendang. Selain dihadiri oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi dan jajaran KKKS, hadir pula Ketua PWI Jatim Ainur Rohim, Kepala Departemen Kehumasan SKK Migas Dony Aryantho serta Ketua Forum Kehumasan Industru Hulu Migas Wawan Primantoko
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengungkapkan, Lokakarya Media bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai ajang memperat hubungan baik dengan awak media. Selain itu, sebagai langkah konkret untuk sama-sama meningkatkan sinergi positif kegiatan hulu migas di daerah, lebih-lebih dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
“Tanpa peran media, informasi kegiatan hulu Migas takkan tersampaikan dengan baik kepada publik,” katanya, Selasa, 19 November 2019.
Acara ini, lanjutnya, sebagai bentuk apresiasi kepada awak media yang bersedia bermitra dengan SKK Migas. “Semoga mitra yang baik ini semakin erat, sehingga tambah rekat,” harapnya.
Secara khusus alumnus ITS ini memohon maaf jika ada beberapa hal lambat direspons. “Karena Owner pemilik data di pusat. Sehingga kami masih konfirmasi. Tapi kami tetap berusaha memberikan informasi yang transparan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Riset dan Data katadata, Heri Susanto mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 memaksa media untuk berbenah dan berinovasi. Menurutnya, pesaing media kian nyata, yaitu Facebook dan google. Apalagi tren pengguna medsos terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Ada beberapa resep yang bisa dilakukan oleh SKK Migas dalam menghadapi revolusi ini. Salah satunya ialah kegiatan hulu migas harus bisa memanfaatkan video untuk komunikasi. Sehingga sosialisasi lebih inovatif. Selain itu, mampu memanfaatkan infografik.
“Karena orang lebih suka membaca informasi menggunakan Handphone. Buat grafik ukuran HP bisa mudah dibaca oleh orang. Apalagi yang baca geberasi milenial. Sehingga kita mulai meninggalkan cara-cara manual,” katanya dalam sesi diskusi.
Lokakarya Media Periode III ini berlangsung dua hari, dari tanggal 18 hingga 19 November 2019. Sejumlah narasumber dihadirkan, yaitu Heri Susanto (Direktur Riset dan Data katadata); Margiono (Founder Rakyat Merdeka); dan Komaidi Notonegoro (Direktur Eksekutif Reforminer Institute). (SOE/VEM)