BANGKALAN, koranmadura.com – Pasca melakukan demo terkait perizinan usaha ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Direktur Rumah Advokasi Rakyat (RAR) setempat, Risang Bima Wijaya dapat ancaman dari orang tak dikenal.
Risang, sapaan akrabnya menyampaikan teror tersebut sering dilakukan oleh orang tak di kenal lewat telfon dan ada parkir mobil di depan rumahnya. Sedangkan dirinya tidak mengenali mobil tersebut.
Namun demikian, Risang tidak sempat menghampiri mobil yang parkir didepan rumah yang tidak berpagar tersebut.
“Teror dalam bentuk telfon, ada juga orang tak dikenal parkir mobil di depan rumahnya lama sekali, sementara mesinnya tidak dimatikan, terus tiba-tiba pergi, jadi tidak sempat menghampiri” kata Risang, Kamis, 07 November 2019.
Kata Risang, teror tersebut mengisyaratkan dirinya agar tidak meneruskan demo yang dilakukan terkait perizinan usaha ke DPMPTSP Bangkalan. “Ancaman tersebut terkait izin yang sempat kami demo, saya disuruh jangan otak atik urusan izin ini dan itu,” kata Risang.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DPMPTSP Bangkalan, Ainul Ghufron mengaku tidak tahu persoalan teror yang terjadi di rumah Risang. Ngakunya, pihaknya tidak mempunyai niatan jahat kepada siapapun.
“Kami tidak tahu soal adanya teror yang terjadi, dan kami tidak berniat melakukan teror kepada siapapun,” katanya.
Sebelumnya, Risang bersama teman-temannya melakukan demo ke kantor DPMPTSP, mereka memperosoalkan adanya dugaan adannya pemeliharaan calo dalam perizinan usaha. (MAHMUD/ROS/VEM)