PAMEKASAN, koranmadura.com – Jatah distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikurangi sejak beberapa hari terakhir.
Akibat pengurangan jatah tersebut, terjadi antrean kendaraan bermotor berbahan bakar solar di seluruh SPBU di Pamekasan. Antrean terjadi pagi hari menjelang pengiriman hingga siang atau saat persediaan solar di SPBU telah habis.
Salah seorang pengemudi truk pengangkut sayur, Sayuri, dirinya terpaksa antre di SPBU sejak pagi untuk mendapatkan jatah solar. Sebab, jika siang, dipastikan tidak akan mendapatkan jatah.
“Saat saya masuk, di SPBU ini sudah banyak kendaraan yang antre. Jadi jika terlambat, khawatir tidak kebagian solar,” kata Sayuri, Selasa 12 November 2019.
Salah seorang petugas SPBU Larangan Tokol, yang menolak disebut namanya, mengatakan terjadi pengurangan jatah solar untuk SPBU sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, untuk setiap SPBU dijatah delapan ribu liter per hari dikurangi menjadi satu tangki atau delapan ribu liter setiap tiga hari.
“Meski ada pengurangan jatah, dari kami tidak ada pembatasan pembelian,” katanya.
Pengelola SPBU Trunojoyo, Mohammad Hisyam. Menurutnya, persediaan solar di SPBU-nya selalu habis dalam jangka waktu tiga jam akibat pengurangan jatah. Namun Hisyam menolak memberi keterangan lebih lanjut karena permintaan Pertamina.
“Soal kebijakan ini, kami dilarang memberi keterangan apapun dan diminta langsung konfirmasi ke Pertamina,” katanya.
Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari Depo Pertamina Camplong soal pengurangan jatah tersebut. (G. Mujtaba/SOE/DIK)