SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan mengupayakan solusi untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi di jalur penyeberangan Kalianget-Talango dan sebaliknya dalam lima belas hari ke depan.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dishun Sumenep, Muhammad Tayyib, usai menghadiri audiensi antara sejumlah masyarakat Talango dan Komisi III DPRD Sumenep, Jumat, 22 November 2019.
“Kami upayakan dalam 15 hari ada solusi untuk mengurai kemacetan di sana. Tapi solusinya tidak mungkin dengan mendatangkan kapal baru,” katanya kepada sejumlah awak media.
Pihaknya akan berusaha agar satu kapal yang ada di sana bisa dioperasikan. Minimal ketika terjadi kemacetan. Untuk itu pihaknya akan mengundang pengusaha angkutan, Forpimka Kalianget dan Talango serta pihak lain.
“Barangkali nanti ada solusi. Cuma persoalannya pemilik kapal tidak mau kalau hanya digunakan ketika genting. Tapi kami akan coba koordinasi terkait hal itu. Karena untuk mendatangkan kapal baru dalam 15 hari itu tidak mungkin,” tambahnya.
Sekadar diketahui, sejumlah warga dari Kecamatan/Pulau Talango audiensi dengan Komisi III DPRD Sumenep terkait kemacetan yang biasa terjadi di jalur penyeberangan Kalianget-Talango. Mereka ditemui Ketua Komisi III DPRD Sumenep, Dul Siam, dan sejumlah anggota komisi.
Warga meminta pihak terkait khususnya Dishub Sumenep segera mencari solusi atas kemacetan yang biasa terjadi di jalur penyebarangan Kalianget-Talango, baik di sisi Kalianget maupun Talango.
Menurut warga kemacetan yang sering terjadi di sana membuat aktifitas mereka tidak nyaman. Karena untuk bisa menyeberang, baik dari Kalianget maupun Talango, warga harus menunggu sampai berjam-jam.
“Akibat kemacetan itu, masyarakat tidak hanya dirugikan dari segi waktu. Tapi masyarakat khususnya para pedagang dan pengusaha juga rugi secara ekonomi,” kata salah seorang perwakilan warga, Edi Hartono. FATHOL ALIF/SOE/VEM