PAMEKASAN, koranmadura.com– Kemiskinan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur semakin memprihatinkan. Terbukti, berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), angka kemiskinan di Gerbang Salam mengalami peningkatan, yaitu dari 482. 205 bertambah menjadi 482,305 orang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan, Syaiful Anam melalui Koorkab Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKNG), Moh. Ali Purwanto mengakui dari BDT yang ditetapkan pada Januari 2019 lalu, jumlah orang miskin di Pamekasan bertambah 100. Menurutnya, angka tersebut hasil hasil verifikasi dan validasi data di setiap desa yang ada di Kabupaten Pamekasan.
“Untuk data kemiskian itu datanya bersifat dinamis dan tidak statis. Sehingga tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu daerah itu sifatnya juga tidak statis, oleh karena itu verifikasi data kemiskinan harus dilakukan secara terus menerus,” kata Ali Purwanto, Senin, 2 Desember 2019.
Ia menjelaskan, proses verifikasi data kemiskinan itu dilakukan melalui tim Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKNG) di setiap desa sesuai dengan amanat Undang- undang Nomor13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.
“Untuk proses verifikasi sesuai dengan amanat Undang- undang Nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin, bahwa verifikasi dilakukan secara proaktif dan partisipatif oleh Pemerintah desa melalui aplikasi SIKNG, di mana pemerintah melakukan bimtek kepada petugas SIKNG yang akan melakukan proses verifikasi kesejahteraan terpadu,” jelasnya.
Setelah itu, tim melakukan pengajuan kepada Dinas Sosial terkait verifikasi dan validasi data untuk diajukan dalam 1 tahun 4 kali.
“Verifikasi data itu dilakukan secara berkesinambungan. Jadi, update-nya itu bisa dilakukan empat kali setiap satu tahun,” terangnya.
Soal anggaran, pihaknya mengaku tidak ada ada, karena saat ini sudah memakai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Penerima Iuran (BPI). “Untuk 2019 gak ada, karena verifikasi menggunakan BPNT dan BPI,” tegas Andi, sapan akrabnya. (SUDUR/SOE/DIK)