BANGKALAN, koranmadura.com – Puting beliung yang menyebabkan robohnya beberapa tiang listrik di jalan raya Tangkel, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, terjadi selama 15 menit. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Rizal Morris.
Menurutnya, puting beliung yang menimpa beberapa rumah makan, pohon hingga tiang listrik tersebut masuk dalam kategori angin besar. “Biasanya puting beliung terjadi selama 5 sampai 10 menit, tapi kalau yang di Tangkel tersebut sampai 15 menit, jadi besar,” katanya, Rabu, 11 Desember 2019.
Baca: Angin Puting Beliung Menerjang Bangkalan, Tiang Listrik Roboh hingga Atap Rumah Terbang
Tercatat, ada 5 bangunan yang rusak karena terjangan angin puting beliung tersebut. Dari jumlah itu, 3 di antaranya adalah warung makan, 1 gudang dan 1 bengkel.
“Kami bantu dalam pemasangan terpal untuk pelindung sementara, ada lima bangunan yang rusak,” katanya.
Pihaknya memprediksi, puncak cuaca ekstrem akan terjadi pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020 mendatang. Karena awal datangnya musim hujan ini berpotensi akan ada angin kencang yang bersamaan dengan hujan lebat.
“Kalau puncak cuaca ekstrem dari perkiraan kami sejak dua bulan terakhir ini,” paparnya.
Baca: Enam Tiang Listrik Roboh karena Puting Beliung, PLN Bangkalan Alami Kerugian Rp 150 Juta
Untuk antisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, BPBD meminta masyarakat agar lebih waspada. “Terhitung pada tanggal 2 Desember 2019, Pemkab Bangkalan sudah mengeluarkan imbauan selama 150 hari kedepan, agar lebih berhati-hati untuk antisipasi banjir, lonsor dan cuaca ekstrem,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau untuk mencari tempat yang aman saat ada angin kencang. “Jangan berteduh di bawah pohon, tiang yang rawan tumbang atau bangunan yang rentan roboh oleh angin kencang,” ungkapnya. (MAHMUD/ROS/DIK)