SUMENEP, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengimbau masyarakat tetap menjaga lingkungan, salah satunya dengan cara merawat dan menjaga keberlangsungan hidup pepohonan yang ada di sekitarnya.
“Kami harap masyarakat juga pro aktif dalam menjaga lingkungan,” kata R. Abd. Rahman Riadi, Kepala BPBD Sumenep, Rabu, 25 Desember 2019.
Salah satunya, kata dia, masyarakat untuk tidak membakar sampah di bawah pohon. Hal tersebut untuk menghindari rusaknya pohon yang berakibat pohon tiba-tiba tumbang.
“Pohon bisa rusak bahkan mati jika sering-sering asap. Apalagi pembakaran sampah dilakukan dekat akar, meskipun hidup akarnya rapuh dan mudah tumbang,” jelasnya.
Seperti yang terjadi di Jalan Teuku Umar, Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Rahman menduga salah satu faktor tumbangnya pohon berukuran besar karena dampak pembakaran. Sebab, di batang pohon terdapat bekas pembakaran yang mengakibatkan akar lapuk. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, hanya saja kabel listrik yang menyambukan kepada meteran putus.
Dia mengimbau, Dinas dinas terkait untuk memeriksa seluruh pohon pelindung yang ada di wilayah perkotaan. Jika terdapat pohon yang sudah dimakan usia, dinas terkait agar segera mengganti dengan pohon baru. Sementara pohon yang terlalu tinggi supaya dikurangi bebannya dengan cara dipangkas.
Prinsipnya, lanjut mantan Sekretaris Perpusda itu, pohon di seputaran Kota Sumenep tidak perlu pohon berukuran besar. Tetapi yang terpenting rimbun dan asri.
“Maka dari itu, kami juga mengimbau pada masyarakat untuk proaktif, bila menjumpai pohon yang dianggap membahayakan agar segera dilaporkan, sehingga bisa dilakukan penanganan sebelum ada korban,” imbaunya. (JUNAIDI/ROS/DIK)