KORANMADURA.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa belum ada keputusan final soal wacana ekspor benih lobster. Hingga kini, belum ada keputusan apapun, baik untuk membuka ataupun terus menutup keran ekspor benih lobster.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Tb Ardi Januar menyatakan KKP masih melakukan kajian mendalam soal wacana ekspor benih lobster. Tentunya, melibatkan para ahli dan pakar.
“Hingga saat ini, KKP belum memutuskan apakah ekspor benih lobster akan dibuka atau tidak. Saat ini, KKP masih terus melakukan kajian mendalam, tentunya dengan melibatkan para ahli dan pakar,” ungkap pria yang akrab disapa Tebe kepada detikcom, Jumat (27/12/2019).
Sebelumnya, saat berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri KKP Edhy Prabowo melihat pembudidayaan lobster yang berlangsung dengan baik. Melihat hal tersebut, Edhy menyebutkan ekspor benih lobster hanya tinggal cerita.
“Jadi ekspor itu cuma cerita, kalau ini semua ada, jadi ekspor itu tinggal cerita saja. Kita akan ekspor yang hasilnya,” kata Edhy, dalam kunjungannya, Kamis (26/12/2019).
Perihal pernyataan tinggal cerita yang disebut Edhy, Tebe menegaskan bahwa pernyataan itu tidak menjadi jadi keputusan KKP. Menurut Tebe, pernyataan itu hanya merupakan bagian dari dialog antara Edhy dan para pembudi daya lobster.
“Pernyataan Menteri Edhy tentang, ‘ekspor benih lobster tinggal cerita’, adalah penggalan dialog Menteri Edhy dengan masyarakat di Telong Elong. Pernyataan Menteri Edhy tersebut bukan kesimpulan dari rangkaian kunjungan, bukan pula sebuah keputusan,” jelas Tebe.
Menurutnya, soal wacana membuka ekspor benih lobster pihaknya ingin terbuka. Maksudnya, bisa menerima banyak masukan dari masyarakat luas, termasuk para nelayan pembesar lobster.
“Selain itu, KKP juga ingin terus mendengarkan masukan langsung dari masyarakat, khususnya para nelayan. Karena itulah Menteri Edhy melakukan kunjungan ke NTB dan menjumpai para nelayan,” ungkap Tebe. (detik.com/ROS/VEM)