SUMENEP, koranmadura.com – Ketua Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Sumenep KH. Mahfudz Rahman meminta, masyarakat untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Kami mengucapkan selamat kepada saudara-saudaraku umat Kristiani. Dengan Natal ini semoga kerukunan umat beragama semakin baik,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Mathali’ul Anwar itu mengatakan, perayaan Natal tahun ini sebagai momentum untuk merajut persaudaraan dengan baik dan tidak ada gesekan. Sehingga perayaan Natal berjalan dengan aman.
“Sesama anak bangsa kita tidak ada masalah. Kita saling mengokohkan persaudaraan. Jadi masalah perbedaan agama itu tidak ada persoalan,” tegasnya.
Selama ini, kata dia, kerukunan antar umat beragama di Sumenep tidak ada persoalan. Bahkan beberapa kali FKUB menggelar kegiatan bersama, selalu antar umat beragama berganding tangan saling menguatkan dan saling mendukung.
“Beberapa hari yang lalu, FKUB melakukan sosialisasi kerukunan umat beragama bagi generasi muda. Atas kerjasama yang baik dari berbagai pemeluk agama, acara berjalan dengan lancar” jelasnya.
Kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sumenep perlu menjadi panutan. Sebab, di Sumenep memiliki “Kampung Toleransi”. Mengapa, karena di satu desa terdapat tiga tempat ibadah, yakni Mesjid Baitur Arham, Greja Katolik Paroki Maria Gunung Karmel, serta Klenteng Pao Sian Lin Kong. Ketiganya berdiri megah dalam satu lokasi yang berjarak kurang lebih sekira 50 meter, tepatnya di Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep.
Susana di desa tersebu, terlihat kondusif. Aktifitas masing-masing rumah ibadah berjalan sesuai dengan harapannya masing-masing. Keberadaan tiga rumah ibadah tersebut tidak pernah menyebabkan timbulnya konflik di antara para pemeluknya sejak puluhan tahun silam. Bahkan saat, perayaan hari raya dimasing-masing tempat ibadah, berjalan tanpa adanya gesekan antar warga setempat. (JUNAIDI/ROS/DIK)