KORANMADURA.com – Seorang nenek renta ditemukan terbunuh secara tragis di dalam rumahnya di Dusun Nyangkokot, RT07 RW04, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Sabtu pagi (15/6/2018). Saat ditemukan, Jasad nenek sebatang kara itu berlumuran darah dengan sejumlah luka menganga.
Korban bernama Awis bin Inen (80). Polisi menyimpulkan ada motif perampokan dalam pembunuhan keji tersebut. Sebab, perhiasan korban ditemukan raib. Apalagi polisi juga menemukan dua dompet perhiasan milik korban sudah kosong.
“Korban dikenal punya perhiasan emas yang lumayan. Korban kerap menabung uang pemberian kerabat – kerabatnya untuk membeli perhiasan,” kata Kapolsek Telukjambe Barat Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom, Sabtu (15/6).
Dua pekan kemudian, Satuan Reskrim Polres Karawang menangkap NVL alias Mamet, pria yang membunuh Awis. “Kami tangkap tersangka di Pekalongan,” kata Kasatreskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Senin (24/6/2019).
Bimantoro menuturkan, Mamet mengaku membunuh Awis menggunakan gunting. Pada Sabtu dini hari Sabtu (15/6), buruh bangunan itu mengendap-endap ke rumah Awis. “Ia membobol pintu depan rumah korban. Tapi saat korban terbangun, pelaku menikam nenek sebatang kara itu menggunakan gunting,” katanya.
Pelaku, menurut Bimantoro, menikam tubuh korban tiga kali. Ia menusukkan gunting ke dada dan leher korban, meski korban sudah tak berdaya, pelaku lanjut memukul muka korban. “Setelah tak berdaya, pelaku kemudian mengambil uang milik korban dan kabur,” ujar Bimantoro.
Uang korban yang diambil pelaku mencapai Rp 1,2 juta. Adapun perhiasan korban tak diambil. “Saat kami autopsi, perhiasan milik korban masih melekat di tubuhnya. Jadi tak ada pencurian perhiasan,” tutur Bimantoro.
Adapun dugaan perkosaan, tak terbukti. Sebab hasil visum menunjukkan tak ada bekas perkosaan di tubuh korban. “Malam itu korban memang kerap tidur dengan busana minim,” ujar Bimantoro.
Lalu apa motif Mamet membunuh Awis ? Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Bimantoro, pelaku punya dendam karena sakit hati oleh ucapan korban. “Motif pelaku dendam. Karena sebelumnya pelaku pinjam uang untuk ongkos mudik ke Pekalongan. Tapi korban menghina sehingga pelaku sakit hati. Jadi saat dini hari, pelaku masuk rumah korban coba mencuri,” ucap Bimantoro. (DETIK.com/SOE/VEM)