SAMPANG, koranmadura.com – Tak puas dengan hasil pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang, Madura, Jawa Timur, membuat sejumlah warga setempat mengadu ke Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Kepada Komisi I, Sulaiman, perwakilan tokoh pemuda Dusun Bengian, desa setempat menyampaikan keluh kesah tentang proses pemilihan BPD yang terindikasi tidak netral.
“Akibatnya, dusun saya tidak ada BPD-nya. Bahkan ada kabar jika oknum Kepala Dusun ingin mengisi calon BPD dari Dusun lainnya. Prosesnya sampai tiga kali pemilihan, sehingga kalau tiga kali proses pemilihan tidak menemukan titik terang, maka di Dusun tersebut tidak ada perwakilan BPD,” katanya di hadapan Sekretaris Komisi I, Rabu, 4 Desember 2019.
Sulaiman melanjutkan, dirinya menolak keras atas tindakan panitia maupun oknum Kepala Dusun Bengian karena dirasa tidak netral dalam pengambilan kebijakan karena diduga ada main mata dengan para calon.
“Kami menolak atas tindakan panitia (Kasun) Bengian dan Camat Sampang, kami tetap menginginkan Calon BPD harus tetap dari dusun kami yang sudah disepakati oleh masyarakat dan Tokoh Bengian sendiri,” tolaknya keras.
Menanggapi kondisi itu, Sekretaris Komisi I DPRD Sampang, Aulia Rahman saat menemui sejumlah tokoh pemuda Desa Gunung Maddah menyampaikan, pihaknya tetap akan menindak lanjuti laporan warga Desa Gunung Maddah yang menolak keras pemilihan BPD di desa setempat.
“Atas laporan warga itu, kami dari komisi I dalam waktu dekat akan panggil Camat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) selaku pemangku kebijakan untuk dimintai keterangan terlebih kebijakan oknum pihak Kecamatan agar tidak menimbulkan konflik di bawah di kemudian hari,” janjinya. (Muhlis/SOE/VEM)