SUMENEP, koranmadura.com – Sedikitnya sembilan rumah di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura, Jawa Timur diterjang angin puting beliung pada Senin kemarin.
Akibatnya, rumah warga di dua RT rusak, sebagian dapur warga rata dengan tanah. Diperkirakan kerugian material mencapai Rp 9.888.0000.
“Ia ada bencana puting beliung kemarin,” kata Kepala Desa Basoka, Terpilih Achmad Suhdi, Selasa, 3 Desember 2019.
Data dari Kepolisian, sembilan rumah warga yang terkena bencana alam tesebar di dua RT, yakni RT 21 terdapat lima rumah, diantaranya rumah milik Satrawi (40) atap rumah dan asbes rusak dan diperkirakan kerugian material mencapai Rp 800 ribu; rumah Bakir (30), sebagian atap dan asbes rusak ditaksir kerugian material sebesar Rp 400 ribu; toko milil Hafid (25) atap toko berupa asbes dengan kerugian material Rp 400 ribu; rumah Muahammad (40), atap Kamar mandi berupa asbes rusak dan kerugian material ditaksit Rp 250 ribu; dan dapur milik Sahriya (45) roboh dan rata dengan tanah dengan taksiran kerugian material mencapai Rp 4 juta.
Sedangkan di RT 22 terdapat empat rumah yang terkena bencana alam, diantaranya rumah dan toko milik Qudsi (35), atap rumah dan toko berupa asbes rusak dan ditaksir kerugian material Rp 400 ribu; atap rumah berupa asbes milik Juhri (28), rusak dan ditaksir kerugian mencapai Rp 320 ribu; atap rumahumah berupa asbes milik Tabli (29), rusak dan diperkirakan kerugian material mencapai Rp320 ribu; sementara kandang sapi milik Jasmin (45) rusak parah bahkan roboh rata dengan tanah. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 3 juta.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” kata AKP. Widiarti, Kasubbag Humas Polres Sumenep saat dikonfirmasi.
Menurutnya, lokasi kejadian berada di daerah terisolir. Sebab, sembilan rumah warga itu berada di perbatasan antara Kecamatan Lenteng dan Kecamatan Pasongsongan, tepatnya di Dusun Gunung Togel.
“Lokasi kejadian berada di perbatasan dengan Kecamatan Lenteng dan Pasongsongan, medannya sulit dan terisolir,” tegasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat terus waspada terhadap bencana alam menjelang musim penghujan, seperti bencana angin puting beliung dan tanah longsor. (JUNAIDI/SOE/VEM)