SAMPANG, koranmadura.com – Komisi III DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pengerjaan galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sumber Payung di Kecamatan Robatal, Senin, 2 Desember 2019.
Hasilnya, Komisi III menemukan sejumlah kejanggalan terhadap galian senilai Rp 2,6 miliar. Selain membahayakan pengguna jalan, juga kedalaman galian pipa SPAM tak sesuai dengan Rencana Anggaran Kegiatan (RAB).
Anggota Komisi III DPRD Sampang, Hosni Mubarok mengatakan, sidak dilakukan karena mendapati dikeluhkan dari warga soal kerusakan jalan ruas kabupaten akibat proses penggalian yang terkesan dibiarkan, bahkan kerusakan jalan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Jika melaihat di lokasi pengerjaan, progres pengerjaannya hampir selesai. Namun penggalian untuk pipa SPAM Sumber Payung malah banyak yang rusak di bagian penyangga pinggir jalan. Bahkan tadi rusaknya hingga ke bahu jalan dan dibiarkan begitu saja oleh rekanan. Nah, kondisi ini malah membahayakan pengguna jalan,” katanya kepada awak media.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mendapati laporan bahwa kedalaman pemasangan pipa diduga tidak sesuai dengan RAB. Kecurigaan itu Mucul ketika kedalaman galian tidak dicantumkan dalam lembaran RAB.
“Ketika kami minta data RAB, malah dinas terkait hanya memberikan salinan RAB yang tidak jelas untuk teknis pengerjaannya. Kami mendapati laporan pemasangan pipa itu hanya berada di kisaran kedalaman 8 sentimeter. Padahal dengan kedalaman itu, sangat berpotensi terhadap kebocoran pipa, baik saat proses peningkatan jalan maupun tonase kendaraan yang melintas,” katanya.
Sementara pelaksana proyek pembangunan pipa distribusi SPAM Sumber Payung Robatal Karangpenang dari CV Tri Manunggal Karya, Rofik mengaku jalan yang rusak akibat pengerukan untuk pemasangan pipa SPAM Sumber Payung dari Robatal-Karang Penang diakuinya masih akan dilakukan perbaikan. Perbaikan jalan sendiri menurutnya dianggarkan sebesar Rp 33 juta dengan kalkulasi panjang kerusakan mencapai sekitar 204 meter persegi.
“Pasti diperbaiki, itu tanah-tanah yang melekat di aspal jalan sudah dibersihkan sejak Sabtu kemarin. Nah, nanti malam ini kami masih menunggu pengiriman aspalnya, dan besok mau digelar,” akunya.
Lanjut Rofik mengaku, di dalam RAB tidak ada penimbunan dengan tanah baru dan pemadatan. Penimbunan dilakukan dengan hanya menggunakan tanah bekas hasil galian.
“Pipa yang ditanam itu ditimbun pakai tanah bekas galian itu. Sedangkan progres pengerjaan proyek pemasangan pipa SPAM itu sudah mencapai 85 persen,” terangnya.
Disinggung kedalaman pemasangan pipa, Rofik mengklaim pipa dipasang di kedalaman 110 sentimeter. “Kedalaman pipa mencapai 110 sentimeter,” kilahnya. (Muhlis/SOE/DIK)