PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala Divisi Produksi PT Garam Wilayah Barat Madura, Eko Jalaludin mengatakan, impor garam 2,2 juta ton akan masuk ke Indonesia sekitar bulan Februari 2020.
Impor garam tersebut akan berpengaruh terhadap penjualan dan harga garam di Indonesia.
Hal ini diutarakan Eko Jalaludin dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang gagas Aliansi Jurnalis Pamekasan bersama Komisi B DPRD Jawa Timur, di salah satu hotel Pamekasan, Jumat, 24 Januari 2020.
“Sekitar bulan Pebruari mendatang, akan ada 2,2 juta ton garam masuk ke Indonesia,” kata Eko Jalaludin.
Oleh karenanya, Eko Jaluludin meminta Komisi B DPRD Jawa Timur menjadi pionir dalam menata persoalan garam melalui Raperda yang akan disusun.
Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Aliyadi Musthofa mengatakan, saat ini DPRD Jawa Timur berteriak keras soal carut marutnya garam di Indonesia, tindakan itu dilakukan agar terdengar oleh pemerintah pusat.
“Kalau kita tidak terus berteriak, khawatir pemerintah pusat telinganya tuli. DPRD Jawa Timur bukan malaikat yang dengan mudah mengerjakan tugas yang sudah diembannya,” terangnya.
Menurut Aliyadi Musthofa, DPRD Jawa Timur menjadi inisiator lahirnya Raperda tentang perlindungan petani garam di Jawa Timur. Semangat dan tujuan yang akan dicapai sama dengan tujuan petani, pengusaha lokal dan stakeholder garam di Jawa Timur.(RIDWAN/SOE/VEM)