SUMENEP, koranmadura.com – Sejak beberapa hari terakhir cuaca di Perairan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sedang tidak bersahabat, setiap hari ombak besar disertai angin kencang melanda kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini. Kondisi tersebut menyebabkan para nelayan tidak berani mencari ikan di laut.
Seperti yang diakui Moh. Ramawi (43), salah satu nelayan asal Desa Legung, Kecamatan Batang-batang. Dirinya lebih memilih memperbaiki jaring yang rusak daripada memaksakan melaut.
“Ombak tinggi mas. Sudah hampir semingga para nelayan di sini tidak melaut,” katanya, Senin, 6 Januari 2019.
Selain itu kata dia, Rimawi juga mengisi waktu dengan memperbaiki perahu yang rusak. Semisal menambal perahu yang bocor atau kerusakan yang lain. Itu dilakukan agar saat cuaca membaik bisa beroperasi kembali.
“Kami ke pantai hanya sore hari. Menguras perahu yang kemasukan air laut,” ujarnya.
Pria yang pekerjaan utamanya adalah mencari ikan itu berharap cuaca segera normal. Pasalnya, apabila cuaca buruk cukup lama, diyakini menggganggu terhadap pendapatan warga pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
“Kami harap cuaca segera normal. Karena kalau terlalu lama, dapur bisa tidak mengepul,” imbuhnya sambil tertawa.
Kepala BMKG Kalianget, Usman Khalid mengingatkan agar warga yang beraktivitas di laut waspada. Karena tinggi gelombang mencapai 3 meter.
“Waspada tinggi gelombang lebih dari 2.5 m di laut Jawa utara Bawean, Laut Jawa selatan Bawean, Laut Jawa barat Masalembo, Laut Jawa timur Masalembo, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Utara Madura, Perairan Kepulauan Sapudi, Perairan Kepupalauan Kangean, Perairan selatan Jatim, Samudera Hindia selatan Jatim,” ujarnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)