PROBOLINGGO, koranmadura.com – Berkah dirasakan para pelaku ojek kuda di objek Wisata Gunung Bromo pasca diberlakukan ‘Car Free Day’ Jumat kemarin (24/1). Tak sedikit yang kebanjiran job.
Saat ini mereka kebanjiran job, setelah banyaknya wisatawan yang menyewa ojek kudanya. Dalam sehari, pelaku ojek kuda Bromo mampu mengangkut 2 – 3 penumpang.
Disampaikan salah seorang ojek kuda bernama Iskandar, semenjak diberlakukan CFD penghasilan ojek kuda meningkat dibanding biasanya. Di mana dalam sehari bisa 2 – 3 kali, melakukan perjalanan.
Menurut Iskandar, dalam sekali perjalanan dimulai dari pintu masuk Cemoro Lawang menuju Kawah Gunung Bromo, di mana tarifnya sekitar Rp 200 – Rp 300 ribu pulang pergi.
“Kalau sekarang meningkat yang naik kuda, sehari bisa 3 kali. Rata-rata para ojek bisa meraup penghasilan Rp 500 sampai Rp 750 ribu perhari,” ungkapnya pada detikcom, Sabtu (25/1/2020).
Kondisi tersebut imbuh Iskandar, merupakan berkah tersendiri bagi para pelaku ojek kuda wisata Gunung Bromo. Di mana ada sekitar 400 ojek kuda yang menggantungkan hidupnya di objek wisata setempat.
Sementara Robuna, wisatawan asal Kalimantan Barat mengaku senang, dengan penerapan CFD di Bromo. Meski sebelumnya dirinya sempat berniat naik jeep, tapi setelah naik kuda menuju Kawah Bromo dengan melintasi lautan pasir, kesannya lebih berbeda.
“Awalnya pingin naik jeep sih, tapi naik kuda ternyata lebih asyik. Ditambah gak ada kebisingan lalu lalang kendaraan, suasana serasa semakin lebih asri,” ungkapnya.
Sebagai informasi, penerapan CFD di objek Wisata Gunung Bromo berlaku sejak 24 Januari 24 Februari 2020. Di mana selain itu untuk recovery alam sekitar Bromo, juga menghormati ritual ‘Wulan Kepitu’ warga Suku Tengger. (DETIK.com/ROS/DIK)