TEHERAN, koranmadura.com – Iran hari ini mengakui telah menembak jatuh pesawat sipil Ukraina secara tak sengaja. Pengakuan ini disampaikan setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan agar kebenaran disampaikan setelah dirinya diberitahu pesawat sipil itu jatuh karena ditembak secara tak disengaja.
Kantor berita Iran, Fars melaporkan bahwa Khamenei diberitahu tentang hasil penyelidikan jatuhnya pesawat penumpang Ukraina itu pada Jumat, 10 Januari 2020 waktu setempat.
Menurut Fars seperti dilansir AFP, Sabtu, 11 Januari 2020, bahwa “segera setelah pemimpin tertinggi diberitahu mengenai kesalahan parah tersebut” pada Jumat, 10 Januari 2020 waktu setempat, dia memerintahkan agar hasil penyelidikan itu “diumumkan kepada masyarakat secara eksplisit dan jujur”.
Khamenei juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan memerintahkan Angkatan Bersenjata Iran untuk mengatasi “kekurangan” tersebut sehingga kesalahan serupa tidak terjadi lagi.
“Dengan tegas saya menyarankan markas besar (Angkatan Bersenjata) untuk menindaklanjuti kekurangan itu untuk memastikan kesalahan semacam ini tidak terjadi lagi,” demikian pernyataan di situs resmi kantor Khamenei.
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan permintaan maaf karena militer Iran secara tak sengaja telah menembak jatuh pesawat sipil Ukraina yang menewaskan 176 orang. Rouhani menyebutnya sebagai kesalahan yang tak termaafkan.
“Republik Islam Iran sangat menyesalkan kesalahan yang membawa bencana ini,” ujar Rouhani dalam cuitan di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu, 11 Januari 2020. “Pikiran dan doa saya untuk semua keluarga yang berduka. Saya menyampaikan belasungkawa paling tulus,” imbuhnya.
“Penyelidikan internal Angkatan Bersenjata telah menyimpulkan bahwa disesalkan, rudal yang ditembakkan karena kesalahan manusia telah menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan kematian 176 orang tak bersalah,” imbuh Rouhani.
Pesawat sipil Ukraina itu diketahui membawa 176 orang yang terdiri atas 167 penumpang dan 9 awak pesawat. Semuanya dipastikan tewas. Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris. (DETIK.com/ROS/DIK)