BUNYUWANGI, koranmadura.com – Proyek pembangunan jembatan di Perkebunan Kalirejo milik PTPN XII mangkrak. Padahal seyogyanya jembatan itu rampung tahun 2019. Padahal keberadaan jembatan tersebut sangat ditunggu masyarakat sekitar dan membantu lancarnya transportasi di perkebunan.
Pembangunan jembatan tersebut dianggarkan Rp 22 miliar. Namun hingga kini pengerjaannya berhenti dan tidak diketahui penyebabnya. Di lokasi rencana pembangunan jembatan hanya ada beberapa besi yang sudah berkarat.
Tidak ada konstruksi lain ataupun penyangga jembatan yang akan dibangun. Bahkan sejak beberapa bulan juga tak ada pekerja yang menyelesaikan bangunan jembatan itu.
“Kami menunggu jembatan ini jadi. Katanya tahun ini sudah bisa jadi. Tapi bagaimana bisa jadi, lah wong tidak dikerjakan,” ujar Mursidi, salah satu warga kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).
Menurut Mursidi, jembatan ini memang berada di tengah kebun. Namun keberadaan jembatan ini akan sangat membantu transportasi antara Dusun Penggondangan dan Sidodadi.
“Janji pihak perkebunan akhir tahun sudah rampung. Kamu sudah menunggu. Karena jika tidak ada jembatan ini masyarakat dan pekerja muter jauh,” tambahnya.
Sementara Sekertaris Forum Komunikasi Pendamping Perkebunan (FKP2) Putra Putri Perkebunan, Noto Suwarno mengatakan, kegiatan pembangunan jembatan ini sudah disosialisasikan kepada warga setahun lalu. Bahkan kegiatan groundbreaking pembangunan jembatan juga dilakukan secara besar-besaran. Namun sampai saat ini tidak ada realisasi pembangunan jembatan itu.
“Saat peletakan batu pertama itu pakai acara besar. Tapi sampai saat ini belum rampung. Anggaran Rp 22 miliar itu tidak kecil, sangat besar. Tapi kok sampai saat ini belum selesai,” ujarnya.
Manajemen Perkebunan Kalirejo PTPN XII belum memberikan klasifikasi terkait mangkraknya pembangunan jembatan tersebut. “Kita tunggu itikad baik perkebunan untuk menjelaskan hal ini. Jangan hanya memberi warga pepesan kosong,” pungkasnya.
Saat dihubungi detikcom, Wakil Manajer Perkebunan Kalirejo, Sapto membantah jika pengerjaan pembangunan jembatan tersebut mangkrak. Sebab sampai saat ini pembangunan terus berlangsung.
“Masih berlangsung. Silahkan dilihat ada pekerja di sana,” ujarnya.
Menurut Sapto, pembangunan jembatan tersebut memang tersendat. Sebab pihak ketiga yang ditunjuk oleh PTPN XII tidak bisa menyelesaikan proyek jembatan itu. Sehingga dilakukan tender ulang.
“Sebenernya ini wewenang pusat. Tidak pada kami. Kami hanya penempatan saja,” pungkasnya. (DETIK.com/ROS/DIK)