KORANMADURA.com – Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus nenek Rubingah yang ditendang dan diseret kausnya di Pasar Potrojayan, Prambanan, Sleman. Salah satu pedagang menceritakan awal mula peristiwa yang kemudian viral di media sosial itu.
“Saya itu baru melayani pembeli dua orang. Saya lihatin sambil saya melayani pembeli. Ibu-ibu itu (Rubingah) habis beli bunga kok singgah di tempat saya. Asumsi saya, cuma mau membenahi belanjaannya,” kata pedagang buah Pasar Potrojayan, Martini (43) di Mapolsek Prambanan, Rabu (22/1/2020).
Martini menyebutkan saat itu ia mengamati gerak-gerik Rubingah. Setelahnya ia melihat tangan Rubingah mengambil sesuatu dari lapaknya.
“Tak lihatin lagi kok lama, tahu-tahu mbah itu ngambil. Tangannya dimasukin ke kotak. Mangga saya diambil satu kresek penuh. Ada itu tiga kilogram,” ujarnya.
Martini lantas berteriak yang sontak membuat Rubingah lari. Martini kemudian mengejar untuk meminta mangga yang disebutnya diambil oleh Rubingah.
“Saya teriakin. Mbah ngapain? Dia lari keluar, terus saya minta-minta mangga. Saya bilang, mbah kalau pengin buah minta, jangan nyolong. Buahnya saya minta, terus saya jualan lagi,” kata Martini.
Martini mengaku tidak mengetahui kejadian selanjutnya. Ia pun menegaskan tidak mempermasalahkan hal itu lagi.
“Seterusnya saya nggak tahu. Intinya saya sudah ikhlas dan nggak permasalahkan,” ujarnya.
Namun di sisi lain, Martini mengakui sempat meminta video yang menayangkan peristiwa Rubingah ditendang dan diseret itu. Video yang direkam oleh pria bernama Sukasno itu lantas dipakai Martini untuk status WhatsApp. Namun Martini tidak mengetahui kenapa video tersebut kemudian bisa viral.
Diberitakan sebelumnya, video nenek ditendang dan diseret kausnya viral itu berdurasi 30 detik. Salah satu akun yang menggunggah video itu yakni akun Twitter @merapi_news.
Dalam video itu, nampak seorang nenek berkaus biru, memakai tas berwarna putih hijau, menggunakan kain penutup kepala dan menggunakan masker. Berdasarkan percakapan yang terekam dalam video itu, diduga nenek tersebut mencuri di Pasar Potrojayan Jalan Raya Piyungan, Potrojayan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan.
Dalam video tersebut terdengar teriakan seorang pria yang menuduh si nenek mengutil. Pria itu juga tampak menendang si nenek. “Wong ngutil iki (orang mengutil ini),” ucap pria dalam video.
Dalam video itu, si nenek pun sudah berusaha meminta maaf. “Nyuwun ngapuro Mas, mboten siyos (saya minta maaf Mas, tidak jadi),” kata si nenek.
Selain itu, ada teriakan-teriakan yang diduga dari pedagang lain dan membenarkan perbuatan si laki-laki. “Wo yo hoo nak ngutil. Polo wae nak ngutil, geret o metu ojo nang Pasar Gendeng (Hajar saja kalau ngutil. Seret keluar, jangan di Pasar Gendeng,” ucap perempuan dalam video.
Tidak sampai di situ, masker dan kerudung si nenek direbut dan dilemparkan ke tanah. Sedangkan si nenek berulang kali meminta maaf. (DETIK.com/SOE/VEM)