BONDOWOSO, koranmadura.com – Seorang ustaz berinisial AQ (33) di Kecamatan Wonosari, Bondowoso mencabuli tiga santriwatinya yang masih di bawah umur. Warga sekitar tidak kaget dengan aksi bejat sang ustaz.
Sebab, AQ yang juga merangkap sebagai perangkat desa dikenal punya perangai buruk. Terutama pada sebagian warga yang hendak menikah. Setiap warga yang hendak menikah pasti berurusan dengan AQ sebagai pencatat pernikahan di desa.
“Warga desa yang hendak menikah kan pasti mendatangi modin (perangkat desa). Saat itu lah Pak Modin biasanya melancarkan aksinya,” tutur seorang perempuan berinisial H saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa, 21 Januari 2020.
Lebih jauh dia mengungkapkan, modus yang digunakan modin pada calon pengantin biasanya soal aturan tentang pernikahan. Sang modin memanfaatkan pengetahuan masyarakat awam yang buta tentang aturan.
“Dia biasanya bertanya pada calon pengantin perempuan. Kamu masih perawan apa nggak? Karena berdasarkan undang-undang, calon pengantin harus dites dulu keperawanannya,” imbuh perempuan berjilbab ini.
Pernyataan senada juga diujarkan perempuan berinisial D, juga warga setempat. Dia mengaku punya pengalaman buruk saat akan melangsungkan pernikahan. (DETIK.com/ROS/DIK)