SAMPANG, koranmadura.com – Jalan penghubung di Desa Batuporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terlihat seperti areal persawahan. Padahal jalan tersebut merupakan akses penghubung warga menuju kantor Kecamatan setempat dan sejumlah desa sekitar.
“Sudah bertahun-tahun jalan itu tidak pernah tersentuh program perbaikan. Padahal kondisinya sudah parah,” tutur H. Ali (38), warga Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Kamis, 9 Januari 2020.
Menurut H Ali, akses jalan tersebut digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai akses jalan utama menuju Kantor Kecamatan, Pasar, Sekolah dan berbagai lokasi lainnya.
Sejauh ini, kata dia, peningkatan infrastruktur yang dilakukan Pemkab Sampang hanya terkesan dilakukan di daerah perkotaan. Sedangkan di desa hanya ditelantarkan saja. Sehingga dengan kondisi musim penghujan seperti saat ini, jalanan tersebut seperti genangan lumpur persawahan.
“Saat musim hujan seperti sekarang jalan itu licin dan berlumpur. Sehingga para pengendara harus berusaha keras untuk bisa melewati jalan itu. Kami berharap jalanan itu diperhatikan dan diperbaiki oleh pemkab. Karena jalanan itu sebagai penunjang roda perekonomian masyarakat banyak,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Sampang, Hasan Mustofa mengaku, sudah melakukan survei lokasi sehingga sudah mengetahui kerusakan jalan yang dikeluhkan warga Desa Batuporo Timur.
Namun begitu, pihaknya mengaku masih klasifikasi ruas jalan dan inventarisir dikarenakan banyak jalan Kabupaten di Sampang yang rusak parah terutama di daerah pelosok desa.
“Tahun ini pemkab mendapatkan bantuan sekitar Rp 5 miliar dari BPWS untuk program perbaikan jalan kabupaten yang menghubungkan antara Kecamatan Tambelang – Banyuates dan Kedungdung – Banyuates. Nah untuk perbaikan jalan poros bisa diajukan melalui program Pagu Indikatif Kecamatan (PIK). Dengan catatan pengajuan itu masuk dalam sekala prioritas. Maka dari itu, kami masih akan koordinasi dulu dengan Camat setempat. Kalau perbaikan jalan itu tidak masuk dalam program PIK, maka akan diajukan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2020,” jelasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)