BANGKALAN, koranmadura.com – Kinerja Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mendapat kritikan dari anggota Komisi V DPR RI, Syafiuddin Asmoro.
Menurutnya, selama 10 tahun terakhir ini, BPWS belum bisa memberikan dampak positif dalam terhadap kemajuan Madura. Bahkan kata pria yang berangkat dari Daerah Pilihan (Dapil) Madura ini, BPWS juga belum mampu menyerap anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.
“Yang paling parah lagi, pihak legislatif pernah menganggarkan Rp 900 miliar, tapi terserapnya hanya Rp 180 miliar. Alasan mereka karena pembebasan lahan,” kata Jih Syafi, sapaan akrabnya saat menghadiri acara Podium Terbuka tentang Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Senin 06 Januari 2020.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan satu kali kesempatan lagi kepada BPWS untuk berbenah dan bekerja dengan baik. Jika tetap saja, politikus PKB ini akan mengusulkan agar BPWS dibubarkan.
“Makanya saya kasih satu kali kesempatan, jika tetap saja maka saya akan usulkan dibubarkan” tegasnya.
Menurut Jih Syafi, di tahun 2020, pihaknya telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk pembebasan lahan, infrastruktur dan pemberdayaan.
“Rp 100 miliar pembebasan lahan, Rp 56 miliar pembangunan infrastruktur dan sisanya pemberdayaan sumber daya,” terangnya. (MAHMUD/SOE/DIK)