PAMEKASAN, koranmadura.com- Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Madura (GAPURA) mendatangi kantor DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu, 22 Januari 2020.
Kedatangan mereka untuk meminta DPRD setempat untuk mendesak Pemkab Pamekasan terkait matinya Persatuan Sepakbola Pamekasan (Persepam). Gapura berharap Persepam kembali bisa berlaga di kancah nasional.
“Terkait dengan keberadaan Persepam, kami ini berangkat dari kecintaan kita terhadap Persepam. Sehingga kedatangan kami untuk mengeluhkan terkait mati surinya Persepam lantaran terbelit hutang Rp 1 miliar, dan pemerintah tidak bisa menfasilitasi tersebut,” kata Salah Koordinator Gapura, Lutfiadi.
Atas dasar itu, Gapura meminta DPRD agar mendesak pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. Agar Persepam tidak vakum dan kembali bertanding.
“Anggaran 1 M kecil jika pemerintah benar-benar serius membangkitkan nama Persepam di kancah Nasional ataupun Internasional. Apalagu DBCHT di Kabupaten Pamekasan ini sebesar 47 miliar. Kan juga bisa diperuntukkan untuk olahraga,” tambahnya.
Menurut Gapura, Pemkab terkesan lebih mementingka klub dari luar Pamekasan dibanding klubnya sendiri.
“Jadi, Persepam terkesan dimarjinalkan, padahal Persepam itu sudah tiga kali juara, jadi Pemkab tidak serius mengurus sepak bola yang ada di Pamekasan ini,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Khairul Umam mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian ulang dengan melibatkan berbagai pihak terkait dengan hal tersebut.
“Kita kaji ulang karena yang kita kita tangkap banyak masyarakat cinta sepakbola, khususnya Persepam yang diinginkan kembali hidup,” katanya
Jika memang masalahnya pada hutang, lanjut Khairul Umam, maka kita tagih bersama- sama ke manajemen.
“Apakah itu hutang manajemen? Kita akan perdalam nanti. Kalau memang ini beban manajemen, maka kita menagih bersama-sama kepada manajemen sebagai pertanggungjawaban, karena masyarakat di Pamekasan tidak boleh dirugikan,” tegasnya. (SUDUR/SOE/VEM)