SUMENEP, koranmadura.com – Akhmad Naufal merupakan salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang telah pulang ke kampung halamannya saat wabah Corona merebak di China dalam beberapa waktu terakhir.
Pelajar yang masih duduk di kelas II Guang Xi Overseas Chinese School itu kini telah berkumpul bersama keluarganya di rumahnya, di Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ia baru tiba Jumat, 31 Januari 2020, dini hari sekitar pukul 01.15 WIB.
Di China, Naufal tinggal di Kota Nanning, Provinsi Guang Xi. Tepatnya sejak 2,5 tahun lalu. Dia mengaku tidak tahu pasti, berapa jarak tempat tinggalnya dengan Kota Wuhan, salah satu kota di negara Tirai Bambu yang sekarang diisolir karena wabah virus mematikan tersebut.
Naufal bercerita mengenai kondisi di tempat ia tinggal sebelum memutuskan pulang kampung. Menurut dia, informasi mengenai virus Corona itu sudah ada sejak akhir 2019. “Tapi saat itu kami belum begitu peduli. Karena belum masif penyebarannya,” tuturnya.
Isu Corona mulai parah sejak pertengahan Januari. Saat itu, tuturnya, para siswa di sekolahnya mulai dibatasi keluar sekolah. Kalau mau keluar dari lingkungan sekolah harus memakai masker dan selalu cuci tangan setelah beraktivitas.
“Sebelum saya pulang, kondisi kota di tempat saya tinggal sudah sepi. Mereka tidak berani keluar rumah. Toko-toko banyak yang tutup. Bahkan di pasar pun hanya ada sayur. Mereka tidak berani jual daging,” tambahnya.
Hingga akhirnya, pada 27 Januari lalu, ada informasi bahwa di Kota Nanning sudah ada lima orang yang dinyatakan positif terjangkit Corona. Lima orang itu, menurut dia merupakan warga di kota tersebut, bukan WNI.
“Saat itu pula saya menghubungi orangtua, minta dibelikan tiket untuk pulang. Soalnya saya takut juga tinggal di sana. Apalagi WNI yang ada di Nanning juga banyak yang pulang,” ujarnya, lebih lanjut.
Naufal menambahkan, sebenarnya pada libur Imlek tahun ini dirinya tidak ingin pulang ke kampung halamannya. Salah satunya karena pertimbangan jarak dan perjalanan yang cukup melelahkan.
Dalam proses pulang dari China ke Indonesia, menurut dia tidak ada kendala yang dialami. Hanya saat di bandara dirinya diminta untuk mengisi semacam formulir. “Kami diminta mengisi formulir, apakah ada keluhan sakit tenggorokan, sesak nafas dan sebagainya,” jelasnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)