SAMPANG, koranmadura.com – Penyebaran Virus Corona menjadi perhatian dunia. Bahkan beberapa imbauan untuk waspada terus disebar. Termasuk imbauan bagi warga yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara.
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, memastikan warga Sampang yang merantau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) jalur resmi tidak bekerja di China.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Diskumenaker Sampang, Agus Sumarso menyatakan, berdasarkan data Diskumnaker, rata-rata TKI Sampang bekerja di Brunei Darussalam, Malaysia, Kaltar, Arab Saudi dan Taiwan. Jumlah total sebanyak 136 orang.
Baca: Waspada Virus Corona, Ini yang Dilakukan Dinkes Sampang
“Kalau TKI Sampang ke negara tujuan Cina tidak ada. Sedangkan negara-negara tujuan para TKI asal Sampang sekarang, kami tidak tahu kondisi kerawanannya terhadap penyebaran virus Corona jenis terbaru atau 2019-nCov itu,” tuturnya.
Namun demikian, pihaknya tidak memungkiri banyaknya warga Sampang yang berangkat melalui jalur ilegal. Menurutnya, hingga akhir Desember 2019 lalu mencapai ratusan orang yang dipulangkan atau dideportasi.
“Sampai Desember 2019 ada 166 TKI asal Sampang yang di deportasi dengan jalurnya keberangkatannya rata-rata dari tekong. Sedangkan hingga akhir Januari 2020 ini masih belum ada TKI yang dipulangkan,” jelasnya.
Mengenai penanganan para TKI yang pulang ke Indonesia akibat serangan virus Corona, Agus Sumarso mengklaim sudah ditangani oleh imigrasi dan dinas terkait.
“Kedatangan para TKI langsung ditangani pihak imigrasi. Sehingga para TKI, baik legal atau ilegal yang baru tiba di bandara langsung ditangani dengan karantina pengecekan. Terkecuali yang pulang lewat kapal barang dengan jalur ilegal,” akunya. (Muhlis/SOE)