SUKABUMI, koranmadura.com – Polisi mengamankan tujuh pelajar yang diduga menghabisi nyawa Raisad Laksana P seorang pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sebelum meregang nyawa, korban sempat dikeroyok oleh para pelaku sampai akhirnya sebilah celurit menancap di bagian punggung korban.
Informasi dihimpun, korban diketahui sempat menonton final pertandingan futsal antara sekolahnya melawan SMAN 1 Cicurug di Al Kausar, Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda pada Jumat (21/2/2020). Saat itu MAN 1 Cibadak menang atas SMAN 1 Cicurug.
Sekitar pukul 18.00 WIB korban pulang, saat itu ada beberapa temannya yang memilih pulang dengan mencarter angkot, sementara korban membonceng motor teman satu kelasnya.
“Ada yang carter angkot dua, angkot lebih dulu jalan kami di belakang. Saat itu saya bawa motor Raisad bonceng, kami lewat jalan utama arah pulang menuju Parungkuda, tiba-tiba ada motor yang cegat,” ungkap saksi, salah seorang teman sekolah korban kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).
Saat itu saksi mengaku kaget, karena panik moyor yang dibawanya menyebrang ke kanan jalan. Tapi lagi-lagi motornya dicegat dua orang yang juga memakai motor.
“Saya panik, ambil jalur kanan. Di depan ada lagi yang menghadang, awalnya saya meminta maaf karena ambil jalur kanan dan mengira itu pengendara biasa. Ternyata dia juga niatnya menghalangi motor saya, dia membentak-bentak lalu turun dari motor,” lanjutnya.
Saksi mengaku melihat sekitar 10 orang yang berboncengan motor, melihat ada yang mengeluarkan senjata tajam dia memilih menyelamatkan diri. Sementara korban masih berada di atas motor, saksi menyelamatkan diri ke pos Satpam salah satu perusahaan.
“Mereka langsung nyerang, saya panik lari. Teman saya ketinggalan, saya ngumpet minta tolong ke satpam,” lirihnya.
Korban tergeletak, beberapa temannya sempat membawa korban ke salah satu klinik. Karena banyaknya pendarahan korban lantas dibawa ke RS Bakti Medicare Cicurug. Nyawa korban tidak terselematkan. “Sekitar pukul 21.00 WIB, saya dengar teman saya itu meninggal dunia. Setelah pulang, ganti pakaian saya langsung ke rumah duka,” pungkasnya.
Paur Subag Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepulrohman membenarkan korban tewas akibat sabetan celurit. 10 orang diamankan, tiga di antaranya berstatus saksi.
“Tujuh pelaku dibawa ke Polres Sukabumi untuk melengkapi pemeriksaan, dua pelaku utama berperan sebagai joki dan yang mengayunkan celurit ke arah korban. Sementara pelaku lainnya ikut mengeroyok korban, mereka berstatus pelajar SMAN 1 Cidahu dan SMAN 1 Parungkuda,” jelas Aah. (DETIK.com/ROS)