PAMEKASAN, koranmadura.com – Pelatih sekaligus menajer Madura United, Rachmad Darmawan, telah melaporkan hasil statistik Madura United dari delapan pertandingan kepada Presiden Klub, Achsanul Qosasi.
Laporan statistik RD, panggilan Rachmad Darawan, seirama dengan analisis Achsanul Qosasi yang intens memantau progres Madura United selama pra musim.
RD dan Achsanul Qosasi sama-sama kurang puas di lini tengah dan depan Madura United. Kendati demikian, manajemen langsung bergerak cepat mendatangkan Bruno Oliveira de Matos sebagai solusi dari kelemahan Sape Kerrap.
Bruno Matos sendiri satu musim membela Bhayangkara FC, sehingga diharapkan menjadi solusi bagi Madura United.
“Dari delapan laga ujicoba yang sudah kita jalani, kami sampaikan laporan statistik masing-masing lini kepada presiden klub (Achsanul Qosasi). Ternyata beliau juga memiliki analisis yang sama, karena selama ini menang intens memantau progres tim,” kata RD seperti dilaporkan laman resmi Madura United, Sabtu, 22 Februari 2020.
Kedatangan pemain berkebangsaan Brazil tersebut harus memakan korban satu dari tiga pemain asing Non Asia. Madura United harus melepas satu pemain dari tiga pemain asing Non Asia.
Berdasarkan reguluasi PT Liga Indonesia Barun(LIB) sebagai regulator kompetisi, setiap tim hanya diperkenankan memiliki empat pemain asing, terdiri dari satu pemain asing Asia, serta tiga pemain asing non Asia.
Komposisi Madura United sudah lengkap sejak menjalani turnamen pra musim, yakni Brian Fariera (Irak), Emmanuel Oti Essigba (Ghana), Jaimerson Xavier (Brasil), serta Zah Rahan Krengar (Luberia).
Pemain yang dilepas Madura United yaitu Zah Rahan Krangar, Zah Rahan dinilai belum cukup mampu mengangkat performa Madura United selama menjalani laga pra musim, karena itu, Madura United mendatangkan Bruno Matos untuk gantikan Zah Rahan.
“Pilihan akhirnya jatuh kepada Brono Matos. Pengalaman musim lalu diharapkan menjadi solusi,” terang RD. (RIDWAN/SOE/VEM)