PAMEKASAN, koranmadura.com – Petani di Batu Bintang, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kecewa lantaran harga bawang merah murah. Kekecewan itu disampaikan Rosidi, salah seorang petani di desa setempat.
Menurutnya, selama ia menjadi petani bawang merah tiga tahun lebih tidak pernah merasakan harga murah seperti saat ini. “Saya yang merasakan bawang merah itu mahal hanya tahun 2013 yaitu Rp 30 ribu per kg, setelah itu menurun, bahkan sekarang ini, harga bawang kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per kg,” katanya, Jumat, 28 Februari 2020.
Meski demikian, pihaknya tidak putus asa untuk kembali menanam bawang merah, karena varietas itu merupakan kebiasaan petani di desa tersebut.
“Meskipun harga bawang sampai Rp 5-9 ribu per kg, petani tidak mungkin berhenti kerena ini pekerjaannya,” jelasnya.
Dia berharap, pemerintah menghentikan impor bawang merah yang menurutnya menyebabkan harga anjlok.
“Intinya stop impor dulu dan kuraslah dulu hasil tani rakyat, baru kalau sudah stok tidak memadai (kurang dari cukup) baru impor. Demi menaikkan daya minat rakyat bertani,” harapnya.
Sementara Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan, St Abdiyati mengatakan, harga bawang merah saat ini terbilang cukup stabil.
“Harga bawang merah yaitu Rp 25.500 per kg, kalau minggu-minggu kemarin Rp 40-50 ribu per kg. Meski turun drastis, harga Rp 25 ribu itu bisa dikatakan stabil, masalah rugi untung kan ada di petani, yang merasa rugi karena tidak banyak menanam dan yang banyak menanam iya banyak untungnya,” paparnya. (SUDUR/ROS/VEM)