PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mulai khawatir terkait ketersediaan pupuk bersubsidi 2020. Pasalnya, kuota pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani selama satu tahun ke depan dipangkas hingga hampir separuh dibandingkan jatah 2019 lalu.
Data pada Dinas Pertanian, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distan PHP) Pamekasan, kuota pupuk bersubsidi 2019 jenis urea sebanyak 21.873 ton, pupuk ZA sebanyak 7.690 ton, pupuk SP 36 sebanyak 5.597 ton, pupuk NPK sebanyak 5.467 ton dan pupuk organik sebanyak 2.635 ton.
Sementara jatah pupuk di tahun 2020, pupuk urea menjadi 13.736 ton, pupuk ZA menjadi 2.885 ton, pupuk SP 36 menjadi 2.372 ton, pupuk NPK menjadi 3.773 ton dan pupuk organik menjadi 524 ton.
Kasi Pupuk, Alat dan Mesin Pertanian, Distan PHP Pamekasan, Deddy Dwiyudhabhakti mengatakan ketersediaan pupuk di awal tahun 2020 masih aman hingga musim tanam kedua. Namun, untuk musim tanam ketiga pada bulan Agustus mendatang, diperkirakan mulai kekurangan stok yang berdampak pada kelangkaan pupuk bersubsidi.
“Makanya, kami akan meminta kepada distributor dan kios untuk menyetok pupuk non subsidi, sehingga kebutuhan pupuk petani bisa terpenuhi. Hanya saja, harga pupuk non subsidi lebih mahal,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)