PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Fathor Rahman, menilai ada dua sektor yang harus dipenuhi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, untuk menyejahterakan rakyat.
Menurut Fathor, panggilan Fathor Rahman, untuk menyejahterakan rakyat Pamekasan tidak perlu program muluk-muluk, cukup membenahi tata niaga tembakau dan garam.
Baca : Harga Tetap Anjlok, DPRD Pamekasan Usulkan Perda Garam
Selama ini, petani Pamekasan mengandalkan garam dan tembakau sebagai penghasilan terbesar, jika harga garam dan tembakau anjlok, maka mereka akan menjerit.
“Insya Allah, jika harga garam dan tembakau mahal, petani akan sejahtera,” kata Fathor Rahman, Sabtu, 29 Februari 2020.
Baca : Harga Tembakau Tak Sesuai BEP, Sejumlah Massa Demo Bupati Pamekasan
Fathor sendiri mengaku sering menarima aspirasi dan keluhan dari petani garam dan tembakau. Mereka selalu mengeluh soal harga yang dinilai murah.
“Cerita mereka (petani) ketika mau menggelar hajatan, membangun rumah, menunaikan haji atau umroh masih menunggu hasil panen tambakau dan garam. Artinya, harga garam dan tembakau menentukan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Selain itu, para petani garam dan tambakau sangat ambisi anak-anaknya bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Namun, mereka selalu dibayangi dengan biaya, sementara hasil panen garam dan tambakau dinilai tak sesuai harapan.
“Keinginan mereka (petani) untuk menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi sangat tinggi, ada juga anak mereka di pondok pesantren, dan itu butuh biaya,” ungkapnya.
Untuk itu, Fathor meminta kepada Pemkab Pamekasan untuk memperhatikan sekaligus memperjuangkan harga garam dan tambakau mahal.
“Kami yakin Bupati akan memperbaiki tata niaga garam dan tembakau sekaligus memperjuangkan harga sesuai keinginan petani,” pungkasnya.(RIDWAN/SOE/VEM)