SUMENEP, koranmadura.com – Lagi, salah seorang pelajar asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa pulang ke kampung halamannya dari China karena khawatir terhadap wabah corona.
Dia adalah Maftuhatus Sobah, warga Desa Bulla’an, Kecamatan Batuputih. Perempuan berusia 20 tahun itu diketahui sudah 1,5 tahun tinggal di China untuk kuliah, dan kini telah semester IV di kampusnya.
Di China, puteri pasangan Asyim dan Nur Hasanah kuliah di Fuzhou University di di Kota Fuzhu, Provinsi Fujian. Menurut dia, dari tempat tinggalnya ke Wuhan, di mana virus corona pertama kali mewabah, butuh waktu sekitar 10 jam.
Ia telah pulang dari China pada 3 Januari 2020 lalu. Dari China, Maftuhah tidak langsung ke Indonesia. Dari Fuzhou Airport ia transit dulu di Malaysia. Perjalanannya sekitar lima jam. Di Malaysia, harus nunggu sekitar 2 jam sebelum terbang ke Jakarta.
“Setelah tiba di Jakarta Kamis lalu, saya tidak langsung pulang ke Madura. Saya masih mampir dan di rumah teman, dan baru pulang ke Madura kemarin,” ujarnya, Senin, 3 Februari 2020.
Dia mengaku sudah laporan kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di China. Namun tidak langsung. Menurut dia, dirinya laporan melalui aplikasi We Chat.
Sebelum naik pesawat, tepatnya saat masih di Bandara Fuzhou, dirinya sudah menjalani diperiksa oleh petugas berwenang di sana menggunakan alat pengukur temperatur tubuh dan diminta mengisi semacam kuesioner. “Alhamdulillah saya tidak apa-apa,” tuturnya.
Setelah itu, sambungnya, tidak ada lagi pemeriksaan khusus terhadap dirinya. Baik setelah tiba di Malaysia maupun ketika sudah sampai di Jakarta. “Saya pulang ke sini (Sumenep) menggunakan biaya sendiri,” tambah dia. FATHOL ALIF/ROS/VEM