BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman setempat bakal melaksanakan bedah rumah.
Namun, bedah rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tersebut hanya bisa menjangkau tiga kecamatan, di antaranya Modung, Konang dan Sepulu. Padahal anggaran yang berasal dari APBD 2020 sebesar Rp 1 miliar.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman, DPRKP Bangkalan, R. Zainal Arifin menyampaikan anggaran yang ditetapkan untuk program tersebut lebih besar dari pada tahun 2019 kemarin.
“Sekarang sebesar Rp 1 miliar, tahun kemaren 700 juta, jadi lebih besar sekarang,” kata pria yang kerap disapa Aek, Jumat, 21 Februari 2020.
Sementara rumah yang akan diperbaiki direncanakan sekiat 54 unit. Jumlah tersebut akan dibagi di tiga kecamatan tersebut. Namun khusus untuk di Kecamatan Sepulu, nantinya akan bekerjasama dengan Kodim setempat.
“Rumah yang kita akan bangun itu sekitar 54 rumah, 10 unit rumah di kecamatan Konang dan Modung. Sementara Sepulu, yang bekerja sama dengan kodim sebanyak 34 rumah. Tapi belum disurvei, itu tahap perencanaan dulu,” jelasnya.
Program RTLH yang telah menjadi salah satu visi misinya Bupati Abdul Latif Amin Imron dan Wakil Bupati Moh. Mohni tersebut, kata Aek akan dilengkapi dengan sanitasi. Hal terebut juga merupakan arahan dari Gubernur Jawa Timur.
“Harapan dari Gubernur kemarin agar bedah rumah tersebut dilengkapi dengan Septic tank dan closet,” tambahnya.
Sementara besar anggaran di setiap rumah melihat kondisi kerusakan. Kata Aek, nanti akan ada konsultan yang akan melakuan survei ke setiap rumah. Namun pihaknya menetapkan plafon anggarannya maksimal sebesar 25 juta setiap rumah.
“Antara Rp 17 juta lima ratus sampai Rp. 25 juta, melihat kondisi rumahnya, maksimal 25 juta,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar program tersebut bisa membantu masyarakat Bangkalan agar memiliki rumah layak huni.
“Awalnya lantai tanah, bisa menggunakan lantai yang layak, sepertu keramik. Terus dinding yang menggunakan bambu nanti diganti tembok bata,” katanya. (MAHMUD/SOE/VEM)