SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) menggelar unjuk rasa atau demo di depan Mapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 3 Februari 2020.
Para mahasiswa ini unjuk rasa terkait tingginya angka kriminalitas di Sumenep, khususnya di wilayah kepulauan. Bahkan berdasarkan catatan mahasiswa, dari sekian kasus masih banyak belum tetungkap.
Dasi sekian kasus yang ada, menurut mereka kasus narkotika yang paling tinggi dan sangat meresahkan masyarakat. Apalagi peredaran narkoba di sana sudah menyasar generasi muda atau anak di bawah usia.
“Di Kangean para pengguna narkoba sudah sangat memprihatinkan karena tidak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan ada yang masih SMP,” tegas salah seorang orator aksi, Yakin.
Berdasarkan kajian mahasiswa, tingginya peredaran narkoba di Kangean, salah satunya, karena banyaknya kasus yang tidak terungkap. Sehingga para pelaku, khususnya bandar, merasa aman-aman saja menjalankan aksinya.
Tak hanya itu, lanjut dia, tingginya peredaran narkoba di sana juga karena mudahnya barang haram tersebut masuk ke Kangean. Karenanya mahasiswa mempertanyakan kinerja polisi selama ini. “Lalu ke mana dan apa kerja aparat kepolisian?” katanya, heran.
Mereka lalu mendesak Kapolres Sumenep agar segera menuntaskan beragam kasus yang terjadi di Kangean, khususnya kasus pembunuhan dan peredaran narkoba serta memperketat keamanan di wilayah rawan penyelundupan narkoba.
Polres Sumenep juga harus profesional dalam menjalankan tugas dan menjunjung supremasi hukum dan tidak ‘main mata’. Fungsi patroli di wilayah kepulauan Kangean perlu diadakan. FATHOL ALIF/ROS/VEM