PAMEKASAN, koranmadura.com – Cabai rawit di Pamekasan, Madura, Jawa Timur terjadi ketidakstabilan harga. Awalnya sempat naik ke harga 73.500 per kilogram. Namun saat ini kembali turun ke harga 68.500 per kilogram.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, St Abdiati. Menurut Abdiati, turunnya harga cabai rawit tak begitu signifikan, bahkan masih terbilang mahal.
“Turunnya hanya 5000, itu terbilang mahal,” katanya, Jum’at, 7 Februari 2020.
Ada beberapa faktor harga cabai rawit itu tak stabil. Salah satunya karena stok berkurang, sedangkan permintaan meningkat. Karena menurutnya, capai itu salah komunitas tanaman yang cepat rusak, termasuk mudah terserang penyakit. Apalagi kata Abdiati, sekarang musim hujan.
“Harga cabai ini musiman, mungkin ada penyakit, stok berkurang sedang permintaan tinggi, maka ini juga penyebab naiknya turunnya harga,” tambahnya.
Naiknya turunya harga cabai rawit masih wajar-wajar saja. Dan masyarakat pun juga tidak resak atas kenaikan itu. “Kami melihat masyarakat belum begitu resah dengan adanya itu (naik-turun harga),” katanya. (SUDUR/SOE/DIK)