BREBES, koranmadura.com – Pasangan suami istri (pasutri) di Brebes, Jawa Tengah, Sarkum (51), dan Siti Saefuroh alias Puroh (29), tega mengurung dan memaksa gadis remaja untuk melakukan threesome. Keduanya bahkan mengancam dan menakuti korban dengan santet hingga jenglot. Seperti apa penampakan jenglot itu?
Dilihat Jumat (21/2/2020), jenglot itu disimpan dalam kotak kayu warna hitam. Jenglot milik Sarkum itu berambut panjang warna pirang dengan posisi tangan bersedekap.
Jenglot itu memiliki kuku di bagian kaki yang panjang. Saat kotak kayu diberdirikan, rambut jenglot itu terlihat menjuntai panjang melebihi tinggi badannya. Di belakang jenglot itu tampak selembar kain putih yang menjadi alas dari jenglot tersebut.
Selain jenglot, polisi juga menyita beberapa tabung jenis minyak yang sering digunakan dalam praktik perdukunan. Polisi juga menyita beberapa potong baju korban sebagai barang bukti.
Sarkum selama ini dikenal sebagai dukun. Polisi mengungkap korban berada di bawah ancaman pelaku saat dipaksa threesome.
“Dia mengancam korban dan keluarganya akan disantet jika melaporkan kejadian ini,” ujar Kapolsek Bumiayu AKP Adiel Arieto saat dihubungi wartawan, Rabu (19/2).
Pasutri Sarkum dan Puroh bahkan menakut-nakuti korban dengan menunjukkan jenglot.
“Bahkan, untuk menakuti korban, tersangka menunjukkan jenglot, salah satu media untuk menyantet orang,” lanjut Adiel.
Adiel menjelaskan peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2). Korban saat itu dimintai bantuan oleh Puroh untuk membantu suaminya, Sarkum. Namun Puroh tidak menjelaskan kepada korban bantuan apa yang dia maksud.
Namun, saat mengikuti pelaku, korban malah disekap selama berhari-hari dan dipaksa melakukan threesome. Korban yang sempat dilepaskan oleh pelaku pun tak berani kabur karena ketakutan. (DETIK.com/ROS)