PAMEKASAN, koranmadura.com – Akibat penghentian sementara jemaah umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, ratusan warga Pamekasan harus tertunda berangkat umrah.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Afandi. Dikatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah biro perjalanan umrah perihal masalah penghentian jemaah umrah yang dimulai Kamis, 27 Februari 2020 kemarin.
“Di Pamekasan trevel umrah yang resmi itu ada 3. Dari 3 biro itu ada sekitar ratusan warga Pamekasan yang batal berangkat dalam wantu dekat ini. Kalau jumlah pastinya kami belum tahu. Itu hanya perkiraan jumlah biasa berangkat umrah tiap bulannya dari Pamekasan,” katanya tanpa menyebutkan data secara rinci, Jumat, 28 Februari 2020.
Lanjut mantan Kasi Haji Dan Umrah Kantor Kemenag Pamekasan ini, pihak biro sedang mendata calon jemaah yang rencananya berangkat bulam Maret dan April. Pihaknya telah meminta setiap biro untuk bisa menenangkan jemaahnya dengan memberikan penjelasan kondisi saat ini.
“Kami berharap semuanya bersabar, karena ini hanya sementara waktu, meski belum ditentukan sampai kapan akan berakhir. Saat ini kementerian sedan melakukan lobi-lobi dengan pemerintah Arab Saudi agar perjalanan umrah bisa normal kembali,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE)