PAMEKASAN, koranmadura.com – Kehadiran Kota Cinema Mall (KCM) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menuai pro dan kontra. Bahkan ada upaya mobilisasi massa untuk menolak kehadiran industri tersebut. Tetapi yang mendukung juga banyak, salah satu dukungan datang dari Forum Alumni Jogja Pamekasan (FAJ-P).
Baca : Ditolak, Apa Dampak Positif dan Negatif Kota Cinema Mall di Pamekasan?
Sekjend FAJ-P Badri Khumaini mengaku tidak keberatan dengan kehadiran KCM. Sebaliknya dia menilai bahwa hadirnya KCM menjadi bukti bahwa investasi di Pamekasan terus tumbuh.
“Pro kontra itu biasa. Tapi menjadi aneh manakala tempat pemutaran film saja ditolak. Padahal ini sama seperti televisi, hanya layarnya lebih lebar,” kata Badri Khumaini, Kamis, 13 Februari 2020.
Baca: Soal Kota Cinema Mall, Ulama Madura Merasa ‘Ditipu’ Bupati Pamekasan
Ada beberapa dampak positif yang bisa diterima dengan hadirnya KCM. Di antaranya, bisa menjadi lapangan pekerjaan baru bagi warga Pamekasan. Selain itu, warga yang suka nonton film layar lebar tidak perlu ke luar kota.
“KCM ini industri. Otomatis roda ekonomi akan tumbuh lebih baik,” terangnya.
Baca: Tolak Rencana Peresmian Bioskop, Puluhan Ulama dan Kiai Datangi Mapolres Pamekasan
Dia juga menyerukan agar pihak-pihak yang tidak sepakat dengan kehadiran KCM untuk tidak melakukan cara-cara kekerasan. Aspirasi penolakan dapat dilakukan secara damai. Bahkan diutamakan dengan mekanisme dialog.
Baca: Rencana Peresmian Bioskop di Pamekasan Mendapat Penolakan
“Jangan sampai pakai kekerasan. Kita harus melakukan amar ma’ruf bil ma’ruf dan nahi munkar bil ma’ruf,” terangnya. (RIDWAN/ROS/VEM)