SUMENEP, koranmadura.com – Pasca serah terima jabatan kepala sekolah lama kepada yang baru pada Selasa, 4 Februari, lalu, lebih seratus siswa SDN Ambunten Timur III, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, kompak tidak masuk sekolah.
Dari total 184 siswa, sehari setelah sertijab, yakni Rabu, 5 Februari 2019, hanya 25 di antaranya yang masuk. Kemudian pada Kamis, 6 Februari 2020, kemarin hanya sekitar 35 siswa yang masuk.
Dikonfirmasi mengenai hal yang terjadi di SDN Ambunten Timur III tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Carto mengklaim sudah mulai membaik. “Secara umum sudah membaik,” katanya, Jumat, 7 Februari 2020.
Hanya saja mantan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep itu tidak menjelaskan lebih rinci mengenai klaim pihaknya tersebut. Dia menyarankan agar detil perkembangannya ditanyakan kepada Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan, Sunarto.
“Ke Pak Narto saja, ya. Rinciannya dari kemarin-kemarin Pak Narto yang saya serahi untuk menindaklanjuti. Pak Narto yang datang ke sana,” tambahnya.
Koran Madura sudah mencoba mengonfirmasi hal itu kepada Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Sunarto, sesuai saran Carto. Hanya saja yang bersangkutan tidak merespons.
Sebelumnya, Kepala SDN Ambunten Timur III yang baru, Ahmaniyah mengaku tidak tahu kenapa lebih dari seratus siswa tidak masuk sekolah. “Kalau masalah kenapanya jangan ditanyakan kepada saya. Saya tidak tahu juga, kenapa saya disambut seperti ini,” ujarnya.
Namun melihat kondisi yang seperti itu, ia mengaku antara kaget dan tidak. Sebab sebelumnya dirinya sudah tahu bahwa di sekolah yang baru dipimpinnya itu ada “keramaian”. Dia tidak menjelaskan secara detil mengenai maksud “keramaian” itu.
Menurut Ahmaniyah, kalau memang ada pihak yang ingin mempertahankan kepala sekolah yang lama, harusnya disampaikan secara baik-baik. Tidak harus dengan cara yang berpotensi besar justru merugikan siswa.
“Kalau memang ada aspirasi harusnya disampaikan sesuai jalurnya. Kalau memang mau mempertahankan kepala sekolah yang lama, bukan seperti ini caranya,” tegasnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)