SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api di Madura. Namun sebelum rencana tersebut terealisasi, kini muncul lagi dorongan dari sejumlah kalangan agar di Pulau Garam dibangun tol.
Menyikapi wacana atau dorongan agar di Madura dibangun jalan tol, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah menilai bahwa keberadaan jalan tol lintas Madura belum terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Berbeda dengan rencana aktivasi jalur kereta api di Madura. Untuk kebutuhan jangka panjang masyarakat, politisi PDI Perjuangan kelahiran Sumenep itu mengaku setuju.
“Kalau tol, tidak usah bermimpi lah. Hitung dulu perekonomian masyarakat dan sebagainya,” ujar pria yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian itu, usai menyampaikan orasi kebangsaan dalam acara kuliah umum di STKIP PGRI Sumenep, Sabtu, 29 Februari 2020.
Dia meminta kepada masyarakat kalangan tertentu untuk tidak membangun narasi yang seolah-olah jalan tol merupakan kebutuhan masyarakat Madura saat ini. Padahal ketika itu dibangun, negara bisa rugi. Misalnya karena tak ada yang lewat.
“Memangnya berapa, sih, mobil yang ada di Madura ini yang akan lewat jalan tol jika itu dibangun? Selalu ada saja (yang mau diwacanakan). Heran saya,” tegasnya. (FATHOL ALIF/ROS)